
Melihat perubahan zona waktu ini bisa memengaruhi transaksi bisnis keuangan, tidak heran ini menjadi salah satu berita finansial. Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah/ Sekretaris KP3EI, Luky Eko Wuryanto, menambahkan bahwa penyatuan waktu tersebut bisa mendorong tenaga kerja Indonesia menjadi lebih produktif, semua urusan bisnis akan dipermudah dan efisiensi di banyak bidang.
Sementara itu berita finansial ini juga ditanggapi positif oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang berpendapat hal itu akan membuat respon pasar Indonesia akan lebih cepat seperti negara lain. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution pun menyambut usulan pemerintah untuk menyatukan zona waktu. Darmin mengatakan jika kawasan Indonesia tidak ada perbedaan waktu, biaya transaksi dan lainnya akan jauh lebih murah. Menurutnya dari sisi bisnis, perbedaan waktu memiliki banyak arti. Contoh yang mudah dilihat adalah pasar modal. Jika di Jakarta penutupan pasar modal pukul 16.00 WIB, sebenarnya pasar tutup 2 jam lalu di kawasan timur. Berita finansial ini terdengar semakin menarik saat Kepala Divisi Hubungan Masyarakat dan Promosi KP3EI, Edib Muslim, menyatakan zona waktu tunggal ini akan menambah transaksi perdagangan Rp 500 miliar sehari. Peningkatan itu terjadi karena pedagang dari kawasan Waktu Indonesia Tengah (Wita) dan Waktu Indonesia Timur (WIT) bisa satu waktu dengan Jakarta. Sehingga tak ada waktu terbuang karena menunggu satu atau dua jam perdagangan di Jakarta dibuka. Peningkatan transaksi ini tentunya menjadi berita finansial yang sangat baik bagi perekonomian Indonesia. Dan berita finansial ini, bila seandainya kesepakatan yang diambil adalah mengikuti zona Wita, akan cukup menggangu kehidupan keseharian. Karena Anda yang tinggal di Indonesia bagian Barat harus bersiap-siap masuk kantor satu jam lebih awal dari biasanya. Demkian berita finansial untuk kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar