Gaya baju wanita terus berubah dari generasi ke generasi berikutnya, dengan tren fashion yang dating dan pergi lalu kembali lagi. Baju wanita dari era 1940-an kala itu sangat terinspirasi oleh peristiwa Perang Dunia 2, dan kondisi ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya. Walau masa itu berlalu, tidak dengan fashion wanita era ’40-an yang sekarang ini justru kembali populer.
Perubahan fashion
Ledakan Perang Dunia 2 mengubah kancah fashion wanita sepanjang tahun 1940-an. Kesediaan bahan pakaian yang minim di industry pakaian dikombinasikan dengan kebutuhan wanita untuk bekerja di pabrik selama perang terjadi memainkan peran sangat besar dalam mengubah skema fashion wanita. Contohnya perusahaan pakaian mulai memotong baju pria menjadi baju wanita yang layak pakai. Bantalan bahu pada baju pria ditinggalkan dan menjadi bagian dari baju wanita, pada saat itu hal ini adalah gaya terbaru. Bantalan bahu tidak hanya dipakai pada baju wanita saja, tapi juga di perusahaan garmen. Tren ini berlanjut hingga meraih kepopulerannya hingga tahun 1949.
Kupon fashion
Berhubung terjadi kekurangan material pakaian akibat perang, wanita kala itu harus menggunakan kuopon untuk membeli baju wanita baru, kaus kaki atau bahan rajutan. Kupon ini dirilis oleh pemerintah pada awal tahun 1941. Setiap wanita dewasa diberikan 66 kupon untuk digunakan dalam setahun. Hingga tahun 1945 jatah kupon dikurangi hanya menjadi 36 kupon setahun. Pemerintah menyusun aturan penggunaan kupon. Contohnya, kupon hanya bisa dipakai pada masa tahun tertentu, artinya kupon tidak akan berlaku lagi untuk tahun berikutnya. Walau sudah mendapatkan kupon, kebanyakan wanita di masa itu hidup di bawah garis kemiskinan sehingga tidak bisa juga membeli baju wanita baru.
Masa perang
Wanita yang bergabung dalam angkatan militer selama Perang Dunia 2 diberikan baju wanita khusus untuk dipakai. Istri mantan mentri luar negeri Colling Powel, Alma Powel, memberikan komentar ke kantor berita NPR bahwa pakaian tentara wanita kala itu jauh dari baju wanita yang bisa membuat penampilan seseorang menarik, meski wanita kelihatan rapih dan profesional.
Masa perang telah berlalu, dan selera wanita akan fashion terus berubah. Tapi pergerakan tren dalam fashion seperti roda yang hanya akan berputar di garis putaran yang sama, sehingga tren zaman dahulu akan pergi lalu kembali lagi. Tahun 1940-an sudah berlalu, tapi gaya baju wanita kala itu saat ini cukup mudah untuk didapatkan, terutama di toko online, karena ada saja wanita modern yang justru memiliki selera fashion vintage.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar