Musim hujan merupakan masa-masa yang menyegarkan bagi pohon-pohon liar karena memperoleh air dengan bebasnya. Tapi air hujan bisa menjadi masalah bagi rawan sendi manusia. Benarkah? Ternyata ada benarnya. Hubungan cuaca hujan dengan masalah pada rawan sendi memiliki pembuktian ilmiah.
Siapa saja yang bisa mengalami masalah pada rawan sendinya adalah mereka yang terkadang terserang dari osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan kondisi arthritis lainnya. Individu dengan masalah tulang patah di masa lalu dan mereka yang mengalami sklerosa bertumpuk dan penyakit neurologis lainnya bisa juga mengalami masalah pada rawan sendi akibat hujan. Biasanya nyeri akan terasa di bagian pinggul, lutut, siku, bahu dan lengan.
Berhubung persendian tubuh memiliki sensor syaraf. Syaraf-syaraf ini biasa disebut baro-receptors yang tugasnya memberi respon pada setiap perubahan yang terjadi pada rawan sendi. Saat tekanan barometric menurun, menandakan udara basah, yang menandai hujan akan turun. Syaraf tubuh akan merespon guna mengurangi tekanan barometrik. Hal ini tidak lepas dari kondisi tekanan udara dan lingkungan berubah, memengaruhi jumlah cairan atau tekanan pada persendian tubuh yang bisa bermacam-macam. Orang-orang yang menderita arthritis lebih bisa merasakan perubahan cuaca tersebut karena mereka memiliki tulang rawan lebih sedikit yang melapisi persendian.
Terkadang ada juga yang menyebut bahwa orang-orang dengan masalah rawan sendi bisa mengetahui apakah hujan akan turun sebelum terjadi. Ini bisa saja terjadi karena perubahan tekanan barometric yang dirasa mengalami perubahan. Saat barometric menurun secara cepat sebelum adanya badai, nyeri itu akan semakin terasa. Beberapa studi telah meneliti kaitan hujan dengan masalah rawan sendi. American Journal of Medicine menemukan adanya hubungan tersebut dan teorinya dipublikasikan pada edisi Mei 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar